Bapak Pramuka Indonesia

Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) IX selain dikenal sebagai salah satu bapak pendiri bangsa Indonesia, ternyata juga dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia. Diberikannya gelar Bapak Pramuka Indonesia kepada Sri Sultan HB IX tak lepas dari perannya dalam memajukan dunia kepramukaan di Indonesia.
Jauh sebelum nama Praja Muda Karana (Pramuka) digunakan di Indonesia, gerakan kepanduan sudah lebih dulu ada. Hal ini terbukti dari adanya beberapa organisasi kepanduan yang berdiri di Indonesia. Namun, organisasi kepanduan Indonesia saat itu masih belum melebur menjadi satu. Hal tersebut membuat Presiden Soekarno, Pandu Agung dan Sri Sultan HB IX merumuskan satu wadah bersama yang menaungi organisasi-organisasi kepanduan yang ada di Indonesia. Hasil rumusan tersebut kemudian dituangkan oleh Presiden Soekarno kedalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 238/1961 yang diterbitkan pada 20 Mei 1961. Keppres Nomor 238 tersebut berisikan tentang peleburan seluruh organisasi kepanduan menjadi satu wadah yaitu Gerakan Pramuka.
Meskipun Keppres tentang gerakan Pramuka dikeluarkan pada bulan Mei, namun gerakan Pramuka baru diperkenalkan secara resmi pada tanggal 14 Agustus 1961.Pengenalan organisasi Pramuka ini ditandai dengan penyerahan panji-panji kebesaran Pramuka dari Presiden Soekarno kepada Sri Sultan HB IX selaku Ketua Kwartir Pramuka Nasional pertama. Peristiwa penyerahan panji-panji tersebut kemudian diabadikan dan diperingati sebagai Hari Pramuka Nasional.
Sebagai ketua Pramuka Nasional pertama, peran Sri Sultan HB IX sangat besar. Pasalnya, di era kepemimpinan Sri Sultan HB IX merupakan masa transisi yang menentukan bagi kemajuan Pramuka. Gerakan Pramuka yang terdiri dari berbagai organisasi kepanduan yang tersebar di Indonesia. Dalam masa transisi tersebut, kepemimpinan Sri Sultan HB IX berhasil menyatukan organisasi-organisasi kepanduan tersebut. Kesuksesan kepemimpinan Sri Sultan HB IX membuatnya dipercaya menjadi Ketua Pramuka Nasional selama empat periode berturut-turut yaitu 1961-1963, 1963-1967, 1967-1970 dan 1970-1974.
Kiprah Sri Sultan HB IX di dalam dunia kepramukaan tak hanya memiliki pengaruh di lingkup nasional saja. Di dunia kepramukaan internasional, kiprah Sri Sultan HB IX pun diakui. Gagasan-gagasan Sri Sultan memajukan Pramuka Indonesia mendapat respon dari dunia internasional. Bahkan, sebuah pidato yang disampaikan Sri Sultan HB IX di Konferensi Pramuka Internasional pada tahun 1971 berhasil merubah arah dunia kepramukaan internasional. Dalam pidatonya, Sri Sultan HB IX mengajak agar organisasi pramuka di negara lain atau organisasi pramuka internasional harus terlibat dan memiliki peran dalam pembangunan masyarakat. Gagasan Sri Sultan HB IX tersebut hingga saat ini masih dipergunakan di dunia kepramukaan internasional.
Berkat jasa dan perannya bagi dunia kepramukaan internasional, Sri Sultan HB IX pada tahun 1974 dianugerahi Bronze Wolf Award, sebuah penghargaan tertinggi World Organization of the Scout Movement. Sri Sultan HB IX merupakan orang Indonesia pertama yang mendapat anugerah penghargaan tersebut. Sebelumnya tahun 1973, beliau mendapat penghargaan dari Boy Scouts of America berupa Silver World Award.

Sedangkan atas jasanya di dunia kepramukaan nasional, Sri Sultan HB IX berupa penghargaan Lencana Tunas Kencana pada tahun 1988. Selain itu, berdasarkan Surat Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka Tahun 1988 di Dili, Timor Timur dengan Nomor 10/MUNAS/88, Sri Sultan HB IX atas jasanya dibidang Pramuka kemudian dikukuhkan sebagai Bapak Pramuka Indonesia.

0 Response to "Bapak Pramuka Indonesia"

Post a Comment